Cerita menarik yang saya dapatkan ketika berdiskusi bersama teman saya tentang merancang keuangan masa depan.
Dia bertanya kepada saya bagaimana bisa penghasilan yang pas-pasan bisa mewujudkan tujuan keuangannya? Saya pikir ini masalah yang biasa dialami dan sering dialami banyak orang, tetapi setelah diskusi panjang ternyata ada makna dibalik pertanyaan itu yang membuat saya sadar sebagai perencana keuangan menjelaskan dengan basic teori dipatahkan seketika.
Apa kamu saya berhenti berargumen? Tentu tidak saya mencoba untuk memecahkan masalah tersebut.
Dia kembali bertanya ini tentang kehidupan di suatu daerah tepatnya di Jogja. Mengapa di Jogja banyak orang yang berpenghasilan pas-pasan bisa hidup sejahtera walaupun banyak keterbatasan apalagi di daerah pedesaan. Saya sebagai orang asli Jogja juga merasakan hal tersebut dan membuat saya berfikir keras untuk menjawabnya.
Saya menjelaskan kembali ke dasar perencanaan keuangan, siapapun itu yang berpenghasilan pas-pasan bagaimana bisa mewujudkan impiannya. Mustahil bisa tercapai dalam waktu dekat mungkin harus menunggu bertahun-tahun. Ya, benar dalam proses perencanaan keuangan itu tidak bisa instan perlu sebuah proses. Ketika kita memiliki penghasilan yang pas-pasan yang harus kita lakukan tetap bagaimana kita bisa mengelola uang yang kita miliki dapat digunakan se efisien mungkin bisa mencukupi kebutuhan pokok, itu sudah bagian dari perencanaan keuangan.
Saya tegaskan jangan terlalu bermimpi yang berlebihan kapan bisa mencapai tujuan keuangan yang dimpikan. Cukup punya impian setinggi mungkin sebesar apapun tetapi harus kita harus mem-breakdown menjadi hal-hal kecil yang dapat mendukung impian kita.
Misal begini, dengan impian yang kita susun langkah pertama adalah perbaiki perilaku diri sendiri dalam mensikapi uang yang kita miliki ini poin penting yang harus dilakukan.
Setelah itu, dia menanyakan kembali terus mustahil dong bisa mewujudkan impiannya mau sampai kapan?
Lanjut diskusi saya dengan kawan saya ini, orang yang punya penghasilan pas-pasan mustahil dong harus bertahun-tahun mewujudkannya?
Saya menjelaskan kembali arti merencanakan keuangan, pasti kita pengin dong mewujudkan impiannya. Tentunya dengan pemahaman yang baik terlebih dahulu.
Apa iya kita ingin mewujudkan impian kita tanpa melakukan hal kecil yang bisa kita dilakukan tapi langsung ingin hasil instan apakah bisa? Kalo bisa saya mau diajarin juga boleh? Hehe…
Apapun kondisi kita perilaku kita dalam mengelola keuangan itu penentu apakah masa depan kita lebih baik atau tidak. Dalam proses mencapai tujuan keuangan kita harus bersabar dengan terus berusaha sebaik mungkin, melakukan langkah-langkah kecil yang membantu untuk segera mencapai tujuan keuangan. Setelah itu jangan terlalu memikirkan kapan bisa tercapai lakukanlah berulang-ulang apa yang bisa kita lakukan walaupun kecil lakukanlah.
Ini adalah bagian dari usaha kita untuk lebih baik dan kita ikhtiarkan usaha kita kepada Tuhan/Allah swt pasrahkan semuanya, tetap berdoa jangan berhenti dan lakukan aktivitas berulang-ulang lagi. Pasti dalam diri kita akan merasa lebih tenang, overthinking berkurang sehingga terciptanya optimistis dalam mewujudkan tujuan keuangan.
Semuanya akan on the track itu pasti, saat kita dimudahkan dalam mencapai tujuan keuangan pasti pikiran kita akan menjawab rezeki yang diberikan Tuhan/Allah swt. kepada kita.
Jadi, apa yang bisa kita ambil dari cerita ini? Ya, kita hanya bisa melakukan sesuai dengan kemampuan kita, setelah itu pasrahkan semuanya kepada Sang Pencipta. Setuju?
Inilah faktor lain yang dapat membantu mencapai tujuan keuangan.
Tetap fokus diri sendiri ya, kamu pasti bisa!
Wowww ini diskusi yang keren!! RENYAH tapi menyajikan konsep pemahaman yang sangat penting tentang keuangan. Poin besarnya bukan hanya tentang bagaimana kita bisa memaksimalkan kran-kran pendapatan secepat mungkin, tapi juga tentang bagaimana kita bisa mengelolah pendapatan kita yang saat ini (berapa pun itu) bisa menjadi titik utilitasnya atau manfaat terbesarnya.
banyak orang mengira perencanaan keuangan mungkin hanya cocok untuk pemilik dompet tebel atau rekening-rekening gendutnya. padahal arus keuangan yang besar itu dimulai dari bagaimana kita bisa merencanakan keuangan yang kecil.
WOWW !! sebuah mindset yang mindblowing hehe, cocok buat anak2 muda genzii yang sering bilang “sekarang uang 100k ga ada harganya”. SALAM LITERASI
Alhamdulillah tercerahkan dengan membaca cerita ini